Elang Paria, Black Kite, Milvus migrans
Elang Paria
Black Kite
Milvus migrans (Boddaert, 1783)
Ciri Umum
Burung Elang Paria ini berukuran sekitar 65 cm, dengan bulu berwarna coklat gelap dan ekor menggarpu yang khas. Pada waktu terbang, bercak pucat pada pangkal bulu primernya terlihat kontras dengan ujung sayap yang hitam. Kepala kadang-kadang berwarna lebih pucat dibandingkan dengan punggung. Remaja: kepala dan tubuh bagian bawah bergaris-garis kuning tua. Pada bagian iris mata berwarna coklat, paruh abu-abu, sera dan kaki abu-abu biru.
Habitat dan Kebiasaan
Mengunjungi daerah terbuka, pantai, pelabuhan, dan kota. Terbang melingkar anggun dengan kepakan perlahan. Bertengger pada tiang, kawat, pohon, bangunan, dan tanah. Sangat adaptif, memakan berbagai macam hewan yang ada di sekitarnya. Dari serangga kecil, udang, ikan, tikus, sampai kelinci. Juga sesekali memakan buah sawit. Menangkap mangsa baik yang ada di permukaan tanah dan perairan. Serangga besar ditangkap saat di udara dan langsung dimakan. Seringkali mencari makan di tepi perairan, terbang relatif rendah dan lamban saat survei.
Sarang Elang ini biasanya terletak di tebing, bangunan atau percabangan batang yang menggarpu. material sarang berupa ranting, daun, plastik, kertas, tulang serta kulit sisa mangsa. Telur 1-4 (biasanya 2-3), interval bertelur 1-2 hari. Telur dierami 26-38 hari oleh induk betina, sedangkan induk jantan bertugas mencari makan. Anak mulai bisa terbang dan meninggalkan sarang usia 42 sampai 50 hari.
Kode Suara
Xeno-canto XC543648
Perjumpaan
Elang Paria ini terpantau sebagai elang migran, sangat jarang sekali melintas atau teramati saat musim pengamatan elang di spot lombok utara. Namun tercatat pernah terdokumentasi.