-->

Raja-Udang Punggung-Merah, Rufous-Backed Kingfisher, Ceyx Rufidorsa




Udang punggung-merah
Rufous backed Kingfisher
Ceyx rufidorsa (Strickland, 1847)

Ciri Umum
Raja udang punggung – merah dewasa berukuran sangat kecil dengan panjang sekitar 14 cm, bulunya berwarna dominan kemerahan. Pada tubuh bagian bawah berwarna kuning, sedangkan tubuh bagian atasnya berwarna merah - karat tua, dengan sedikit pantulan ungu dan strip ungu pada punggung sampai ke bawah mencapai penutup ekor atas. Perbedaannya dengan Raja udang api adalah warna merah - karat, tidak ada bintik biru pada dahi dan di belakang mata. Iris matanya berwarna coklat, paruh merah, serta kaki merah.

Habitat dan Kebiasaan
Burung ini sangat tidak umum dijumpai di hutan primer dan hutan sekunder dataran rendah serta hutan mangrove. Burung yang pemalu, lebih sering tampak tinggal di lantai hutan lebat dan di dekat sungai kecil. Terbangnya sangat cepat sambil bersuara siulan mencicit bernada tinggi. Sarangnya berupa saluran atau lubang dalam tanah di tepi sungai. Telur berwarna keputih – putihan dengan jumlah sekitar 4 butir dalam sekali berbiak.

Kode Suara
Xeno-canto XC21019

Perjumpaan
Di lombok, untuk bertemu burung ini pengamat bisa mengunjungi beberapa tempat seperti taman wisata alam suranadi, taman wisata alam kerandangan, sepanjang tepi sungai daerah mambalan dan sepanjang tepi sungai dekat lesehan taofik seperti foto burung ini diambil didaerah tersebut.

Untuk mendokumentasikan burung ini pengamat perlu beberapa kali mengunjungi lokasi karena burung raja udang punggung - merah ini jumlahnya sangat sedikit , jika di hitung dalam setiap lokasi tidak pernah lebih dari 2 ekor saja. Bisa dibilang keberadaannya sudah sangat jarang. Mungkin sebentar lagi akan menyamai jumlah raja – udang meninting yang diambang kepunahan karena rusaknya habitat.

Warnanya yang merah terang sungguh sangat kontras dengan tempat bertenggernya pada ranting bambu yang hijau sehingga pengamat akan sangat mudah membedakannya. Tripod sangat diperlukan dalam memotret karena kebanyakan lokasi bertenggernya di tempat yang sangat kurang cahaya. Untuk mendapatkan hasil yang jernih pengaturan kamera terpaksa menggunakan kecepatan sangat rendah untuk mengurangi noise.
LihatTutupKomentar