Elang-Alap Coklat, Brown Goshawk, Accipiter fasciatus
Elang-Alap Coklat
Brown Goshawk
Accipiter fasciatus (Vigors & Horsfield, 1827)
Ciri Umum
Burung elang-alap coklat dewasa berukuran sedang dengan panjang sekitar 31 sampai dengan 43 cm. Tampak berkerah dengan warna merah karat, ekor berbentuk bundar panjang dan tubuh bagian bawahnya berpalang warna kayu manis serta dengan sera warna hijau pucat. Pada burung yang masih remaja terlihat pada dada bagian atas bercoret, sedang pada dada bagian bawah dan sisi tubuhnya berpalang.
Habitat dan Kebiasaan
Burung elang-alap coklat atau brown goshawk bertengger untuk periode yang cukup lama, melayang - layang dengan sayap agak terangkat ke atas di habitat yang terbuka untuk berburu makanan berupa burung kecil, kelinci muda, dan juga kadal. Musim berbiaknya burung ini dimulai pada bulan September hingga Desember setiap tahunnya. Sarang tersusun dari batang dan ranting pohon yang dianyam dengan dengan dedaunan, terletak tinggi pada percabangan utama pohon 2 hingga 36 m di atas permukaan tanah. Pada musim berbiak menghasilkan telur hingga 4 butir dengan waktu pengeraman sampai dengan 33 hari. Anakan burung mulai belajar terbang setelah berumur sekitar 28-37 hari. Pada fase awal pertumbuhan anak, hanya burung jantan yang berburu makanan, sedangkan burung betina tetap berada di sarang. Burung Jantan mempunyai suara bernada tinggi, rangkaian “hikikiki!” cepat yang terdiri dari 12 atau lebih nada samar, kian meninggi dengan teratur.
Kode Suara
Xeno-Canto XC138953
Perjumpaan
Termasuk jenis burung penetap yang sesekali dijumpai di semak dan savana sampai ketinggian 1200 m diatas permukaan laut, cukup jarang dilihat dibandingkan saudaranya elang bondol, di lombok burung ini pengamat dokumentasikan di sekotong dan taman wisata alam gunung tunaq seperti pada foto diatas.
Burung elang-alap coklat dewasa berukuran sedang dengan panjang sekitar 31 sampai dengan 43 cm. Tampak berkerah dengan warna merah karat, ekor berbentuk bundar panjang dan tubuh bagian bawahnya berpalang warna kayu manis serta dengan sera warna hijau pucat. Pada burung yang masih remaja terlihat pada dada bagian atas bercoret, sedang pada dada bagian bawah dan sisi tubuhnya berpalang.
Habitat dan Kebiasaan
Burung elang-alap coklat atau brown goshawk bertengger untuk periode yang cukup lama, melayang - layang dengan sayap agak terangkat ke atas di habitat yang terbuka untuk berburu makanan berupa burung kecil, kelinci muda, dan juga kadal. Musim berbiaknya burung ini dimulai pada bulan September hingga Desember setiap tahunnya. Sarang tersusun dari batang dan ranting pohon yang dianyam dengan dengan dedaunan, terletak tinggi pada percabangan utama pohon 2 hingga 36 m di atas permukaan tanah. Pada musim berbiak menghasilkan telur hingga 4 butir dengan waktu pengeraman sampai dengan 33 hari. Anakan burung mulai belajar terbang setelah berumur sekitar 28-37 hari. Pada fase awal pertumbuhan anak, hanya burung jantan yang berburu makanan, sedangkan burung betina tetap berada di sarang. Burung Jantan mempunyai suara bernada tinggi, rangkaian “hikikiki!” cepat yang terdiri dari 12 atau lebih nada samar, kian meninggi dengan teratur.
Kode Suara
Xeno-Canto XC138953
Perjumpaan
Termasuk jenis burung penetap yang sesekali dijumpai di semak dan savana sampai ketinggian 1200 m diatas permukaan laut, cukup jarang dilihat dibandingkan saudaranya elang bondol, di lombok burung ini pengamat dokumentasikan di sekotong dan taman wisata alam gunung tunaq seperti pada foto diatas.