Kehicap Ranting, Black-naped Monarch, Hypothymis azurea
Black-naped Monarch
Hypothymis azurea (Boddaert, 1783)
Ciri Umum
Burung berukuran 16 cm., berbulu biru keabu-abuan. Bulu pada bagian kepala, dada, punggung dan ekor burung jantan berwarna biru, lebih abu-abu pada sayap, dengan perut keputih-putihan, dan jambul hitam pendek, serta terdapat bercak kecil di atas paruh dan pita sempit hitam pada dada. Sementara bulu bagian kepala burung betina berwarna abu-abu-biru, lebih abu-abu pada bagian dada, punggung, dan sayap; ekor abu-abu kecoklatan, dan tanpa jambul serta garis hitam pada tenggorokan. Iris coklat tua; lingkar-mata biru-terang; paruh hitam-kebiruan dengan ujung hitam; kaki hitam kebiruan.
Habitat dan Kebiasaan
Burung yang aktif di bagian bawah hutan, sendirian atau berpasangan, serta kadang bergabung dalam kelompok campuran untuk berburu serangga. Mudah dijumpai di hutan dataran rendah, hutan sekunder, lahan budidaya, semak-belukar (termasuk semak monsun kering), hutan pamah, hutan perbukitan, dan tepi hutan sampai ketinggian 900 m, meski di beberapa tempat masih bisa dijumpai sampai ketinggian 1500 m. Bersarang di percabangan pohon. Sarang berbentuk mangkuk kecil, tersusun dari serat rumput dan lumut. Jumlah telur biasanya 3 butir setiap periode berbiak.
Kode Suara
Xeno-Canto XC90076
Perjumpaan
Di Lombok burung ini sering terlihat di taman wisata alam kerandangan.
Burung berukuran 16 cm., berbulu biru keabu-abuan. Bulu pada bagian kepala, dada, punggung dan ekor burung jantan berwarna biru, lebih abu-abu pada sayap, dengan perut keputih-putihan, dan jambul hitam pendek, serta terdapat bercak kecil di atas paruh dan pita sempit hitam pada dada. Sementara bulu bagian kepala burung betina berwarna abu-abu-biru, lebih abu-abu pada bagian dada, punggung, dan sayap; ekor abu-abu kecoklatan, dan tanpa jambul serta garis hitam pada tenggorokan. Iris coklat tua; lingkar-mata biru-terang; paruh hitam-kebiruan dengan ujung hitam; kaki hitam kebiruan.
Habitat dan Kebiasaan
Burung yang aktif di bagian bawah hutan, sendirian atau berpasangan, serta kadang bergabung dalam kelompok campuran untuk berburu serangga. Mudah dijumpai di hutan dataran rendah, hutan sekunder, lahan budidaya, semak-belukar (termasuk semak monsun kering), hutan pamah, hutan perbukitan, dan tepi hutan sampai ketinggian 900 m, meski di beberapa tempat masih bisa dijumpai sampai ketinggian 1500 m. Bersarang di percabangan pohon. Sarang berbentuk mangkuk kecil, tersusun dari serat rumput dan lumut. Jumlah telur biasanya 3 butir setiap periode berbiak.
Kode Suara
Xeno-Canto XC90076
Perjumpaan
Di Lombok burung ini sering terlihat di taman wisata alam kerandangan.