Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Gagang-bayam timur, White-headed Stilt, Himantopus leucocephalus




Gagang-bayam timur
White-headed Stilt
Himantopus leucocephalus (Gould, 1837)

Ciri Umum
Burung pendatang yang cantik berukuran panjang sekitar 37 cm, jika diperhatikan warna bulu kepala dan tubuhnya putih kecuali pada sayap, pada tengkuk dan leher belakang warna bulunya hitam. Memiliki kaki yang sangat panjang dan ramping berwarna merah jambu. Iris matanya berwarna merah jambu, paruhnya panjang, tajam, dan berwarna hitam. Sedangkan ciri – ciri pada burung Gagang-bayam timur yang masih muda adalah pada warna kepalanya yang abu-abu serta punggung agak kecoklatan.

Habitat dan Kebiasaan
Lebih sering mendatangi rawa-rawa payau atau air tawar, danau yang dangkal, tepian sungai, sawah - sawah, tebing lumpur, dan terkadang mengunjungi tambak garam. Biasanya hidup berpasangan atau dalam kelompok yang kecil. Burung ini merupakan jenis burung pemakan invertebrata kecil. Sarangnya terbuat dari serasah diatas tumpukan lumpur. Telurnya berwarna hijau muda kemerahan berjumlah sekitar 4 butir dalam sekali berbiak pada bulan mei hingga bulan agustus. Berbiak di Indonesia sampai dengan Australia dan Selandia Baru, sedangkan pada saat musim dingin untuk bertahan hidup burung bermigrasi lagi ke Sunda besar, Filipina dan Sulawesi.

Kode Suara
Xeno-canto XC184066

Perjumpaan
Burung Gagang-bayam timur merupakan jenis burung perancah pendatang yang hanya bermigrasi pada bulan tertentu saat musim kemarau di lombok, dalam satu lokasi tampak sekitar 50 individu dan terbagi menjadi beberapa kelompok dalam mencari makan, sering bergabung dengan burung perancah lain, sebaiknya buat teman - teman pengamat yang ingin memotret burung ini sebaiknya datang pada pagi hari ke lokasi. Burung ini juga sering mendatangi beberapa lokasi seperti di sekotong dan lembar.

Memotret burung ini tidaklah terlalu sulit karena bentuk tubuhnya yang cukup besar dan gerakan terbangnya yang tidak terlalu cepat, hanya dalam teknik mendekati burung ini pengamat perlu bergerak tiarap agar burungnya tidak terbang. Pengaturan kamera cukup mudah, kondisi cahaya dan ruang terbuka membuat pilihan pengaturan lebih bervariasi. Untuk informasi lokasi pemotretan burung ini di kabupaten lombok tengah tepatnya di bendungan batujai.