Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Berkik Rawa, Swinhoe’s Snipe, Gallinago megala




Berkik Rawa
Swinhoe’s Snipe
Gallinago megala (Swinhoe, 1861)

Ciri Umum
Burung berkik rawa dewasa berukuran sedang dengan panjang badan sekitar 28 cm, tampak gemuk dan berkaki pendek. Bentuk paruhnya sangat panjang dan juga lurus. Sangat sulit sekali membedakannya di lapangan dengan burung Berkik ekor - lidi. Tetapi jika burung ini di teliti lebih detail akan tampak perbedaannya pada ekor burung yang lebih panjang, kaki tidak terlalu jauh menjulur (overlap) dari bawah ekornya sewaktu burung terbang. Dan jika dibandingkan dengan Berkik ekor- kipas maka perbedaannya adalah pada bulunya yang lebih banyak warna putih di ujung ekor dan juga tidak ada tampak pinggir putih di sayap sewaktu burung terbang. Warna iris mata dan paruhnya coklat, warna kaki abu - abu zaitun.

Habitat dan Kebiasaan
Sering menghuni padang rumput atau paya – paya yang tergenang, termasuk di sawah. Sangat menyukai habitat yang berlumpur dan perairan dangkal, mencari makanan berupa moluska, cacing dan serangga. Kebiasaannya seperti juga burung berkik lain, tetapi terbangnya burung berkik rawa lebih lambat dan arah lebih lurus dibandingkan dengan kedua jenis burung lain.

Suara cukup keras memarut, sangat mirip dengan suara burung Berkik ekor - kipas, tetapi dalam nada yang lebih tinggi.

Burung berkik rawa merupakan jenis burung pendatang pada musim dingin yang mengembara ke asia tenggara dan australia bagian utara, merupakan pendatang yang tetap ke sunda besar tetapi jumlah burung yang berkunjung tidak sebanyak burung berkik ekor – lidi, Burung ini berbiak di Siberia bagian selatan dan Mongolia.

Kode Suara
Xeno-canto XC233239

Perjumpaan
Burung berkik rawa merupakan burung yang sulit ditemukan atau terlihat jelas karena warna dan corak bulunya tersamar di habitat lahan basah, apalagi kebiasaannya yang diam kecuali ada pengamat yang sudah sangat dekat sekali dengannya, maka burung langsung segera terbang menjauh dan pengamat sudah terlambat menyadari keberadaannya.

Seperti foto diatas pengamat dapatkan fotonya di areal padang rumput tergenang di seputaran bandara internasional lombok, jumlah yang teramati cukup banyak hingga 10 ekor saat terbang, tetapi jarang terlihat berkelompok saat diam dipermukaan tanah atau bebatuan.