Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Angsa-batu Coklat, Brown Booby, Sula leucogaster




Angsa-batu Coklat
Brown Booby
Sula leucogaster (Boddaert, 1783)

Ciri Umum
Angsa-batu coklat merupakan burung pendatang atau burung migran berukuran sangat besar dengan panjang burung dewasa sekitar 72 cm, bulu dominan berwarna coklat gelap dan putih dengan kepala dan ekor berwarna gelap. Pada burung dewasa warnanya coklat jelaga gelap dengan perut putih. Sedangkan pada burung yang masih remaja warna bulu yang putih berganti dengan warna coklat abu - abu terang.

Kulit mukanya tanpa bulu berwarna kuning kemerahan adalah burung yang berjenis kelamin betina sedangkan warna kulit muka kebiruan untuk burung dengan jenis kelamin jantan. Warna Iris matanya abu - abu, dengan warna paruh kuning pada burung dewasa dan abu - abu pada burung yang masih remaja. Warna kaki hijau kekuningan.

Habitat dan Kebiasaan
Burung Angsa-batu coklat memiliki habitat paling umum hidup di Sunda Besar, satu-satunya jenis burung yang umum tercatat di lepas pantai. Ada kemungkinan berbiak di pulau - pulau di sekitar Selat Malaka. Umumnya tercatat di lepas patai Jawa, terutama di Selat Sunda yang kemungkinan menjadi tempat berbiak. Kadang - kadang tercatat di lepas pantai Sumatera. Perilaku mirip seperti burung Angsa-batu topeng, tetapi burung Angsa-batu coklat lebih sering terlihat di pantai.

Burung cenderung diam ketika berada di laut, lebih sering bersuara hanya pada waktu bersarang, berupa suara kokokan, kuakan, dan desisan. Dalam mencari makan burung biasanya berputar – putar, sering mengikuti perahu nelayan yang sedang menjaring ikan, kemudian segera menukik tajam untuk menangkap ikan.

Kode Suara
Xeno-canto XC194142

Perjumpaan
Untuk mengamati jenis burung ini terbilang cukup mudah, pengamat cukup hanya mengunjungi lokasi – lokasi pantai mulai dari Pantai Ampenan kemudian terus ke arah utara sampai dengan pantai kerandangan, dimana burung ini lebih mudah di temui, dalam setiap lokasi dapat dijumpai hingga 8 ekor individu.

Jika ingin mengambil gambar yang bagus, sebaiknya pengamat menyewa perahu kemudian mendekati burung Angsa-batu coklat yang sering bertengger pada pelampung - pelampung yang ada di tengah laut. Untuk pengaturan kamera sebaiknya mengutamakan kecepatan tinggi sebab tantangannya adalah memotret diatas perahu.