Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Petrel-badai Coklat, Wilson’s Storm Petrel, Oceanites oceanicus




Wilson’s Storm Petrel
Oceanites oceanicus (Kuhl, 1820)

Ciri Umum
Petrel-badai Coklat atau Wilson’s Storm Petrel (Oceanites oceanicus) merupakan burung berukuran sangat kecil dengan ukuran 17 cm, berwarna dominan hitam dan putih. Tubuh bagian atas berwarna coklat jelaga dengan garis sayap yang sempit keabu-abuan dan juga garis tungging putih mencolok (disebabkan karena penutup ekor atas yang putih). Tubuh burung bagian bawah coklat jelaga. Kaki menonjol sedikit dari bagian bawah ekornya yang pendek berbentuk persegi ketika terbang. Warna iris matanya gelap, paruh hitam, kaki hitam dengan sedikit selaput kuning (sulit diamati di laut).

Habitat dan Kebiasaan
Burung Petrel-badai Coklat banyak menghabiskan sebagian besar waktunya di atas permukaan laut, dan bergerak ke arah utara saat kutub bagian selatan sedang memasuki musim dingin. Terbang rendah sendirian atau dalam sebuah kelompok kecil dengn cara melayang pendek, diselingi dengan kepakan sayap gemulai dan gerakan meliuk-liuk. Ketika sedang mendapatkan makanan, kemudian terbang diam di atas udara sambil mengepakan sayapnya dan mendayungkan kakinya yang panjang di atas permukaan air. 

Sering terlihat mengikuti arah kapal. Bersarang secara berkoloni di celah tebing yang dekat laut. Menjalani hidup nokturnal ketika musim berbiak untuk menghindari serangan burung predator baik itu dara-laut maupun burung skua. Bahkan cenderung menghindari daratan saat bulan purnama dan juga saat langit cerah. Berjalan umumnya seperti burung petrel dengan menyeret kaki ketika sedang menuju sarang.. Suara panggilan mencicit dan seperti bersiul di tempar berbiak. Ketika sedang makan di laut, hanya terdengar suara cicitan lemah.

Kode Suara
Tidak ada Rekaman Suara

Perjumpaan
Biasa terlihat di perairan Indonesia mulai dari pulau sumatra sampai Papua, dimungkinkan karena perairan Indonesia merupakan jalur migrasi dan tempat pemberhentian sementara (stop-over) bagi Petrel-badai Coklat saat hendak bermigrasi ke utara. Di Lombok burung ini tercatat teramati di pantai ampenan dalam kelompok kecil sekitar 15 ekor.