Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Elang-laut Perut-putih, White-bellied Sea Eagle, Haliaeetus leucogaster




Elang-laut Perut-putih
White-bellied Sea Eagle
Haliaeetus leucogaster (Gmelin, 1788)

Ciri Umum
Burung pemangsa yang berukuran sangat besar dengan panjang burung dewasa sekitar 70 cm. Bulu kombinasi dari warna putih, abu - abu, dan hitam. Pada burung dewasa bercirikan kepala, leher, dan bagian bawah putih, sayap, punggung dan ekor abu - abu, bulu primernya hitam. Sedangkan pada burung yang masih remaja tampak warna putih pada dewasa diganti dengan warna coklat pucat dan warna abu - abu diganti warna coklat gelap.
Bentuk ekornya yang menyerupai baji merupakan ciri khas darinya. Warna Iris matanya coklat, paruh dan sera abu - abu, tungkai tanpa bulu dan kaki abu - abu kecoklatan.

Habitat dan Kebiasaan
Burung elang yang indah ini sering terlihat bertengger dengan sangat tegak pada pohon di pinggir perairan, di daerah karang, atau di atas bagan – bagan di laut. Melayang - layang dan meluncur dengan indah dan anggun, dengan sayap terangkat membentuk huruf V. Terbang dengan kepakan sayap yang pelan, tetapi kuat. Menangkap ikan pada permukaan laut dengan tukikan yang menakjubkan, tubuh hampir - hampir tidak basah saat ikan ditangkap dengan cakarnya. Membangun sarang yang kokok pada pohon yang tinggi, tersusun dari cabang dan ranting. Sarangnya berukuran sangat besar dengan diameter sekitar 1,5 m dan dapat digunakan selama bertahun - tahun. Sarang berlapis daun tempat meletakkan dua butir telur berwarna putih dengan masa pengeraman sekitar 45 hari dan Biasanya berbiak pada bulan April hingga juni. 

Makanan burung Elang-laut Perut-putih juga cukup bervariasi, namun tidak seluruh jenis dimakan. Terutama sering memangsa ular laut, ikan, dan penyu yang kecil, burung - burung air seperti camar, cikalang, pecuk dan cangak. Juga burung burung air besar seperti bebek dan belibis.
Cara berburunya hampir menyerupai burung Elang Bondol (Haliastur indus) yaitu terbang berputar sambil mengawasi permukaan air dan seketika akan meluncur ke mangsanya begitu mangsa terlihat. Menangkap mangsanya menggunakan kakinya yang kuat kemudian membawa mangsanya terbang.
Penetap yang umum di sekitar pantai. Suara teriakannya nyaring seperti rangkong ”ah-ah-ah-…” atau lebih seperti suara burung Gagak (Corvus spp).

Kode Suara
Xeno-canto XC215318

Perjumpaan
Dalam perjumpaan dengan burung ini pengamat hanya mencatat seekor saja yang tampak dalam setiap lokasi seperti di taman wisata alam gunung tunaq seperti foto yang diatas. Pernah juga melintas di sekitar pantai kuta lombok tengah dengan titik pengamatan di atas bukit prabu.
Jumlahnya yang sangat sedikit membuat pengamat kesulitan dalam proses pendokumentasian karena untuk bertemu pemangsa ini membutuhkan sedikit keberuntungan dan beberapa kali percobaan kunjungan ke lokasi.