-->

Cangak Abu, Grey Heron, Ardea cinerea




Cangak Abu
Grey Heron
Ardea cinerea (Linnaeus, 1758)

Ciri Umum
Burung cangak abu desawa berukuran sangat besar dengan panjang hingga 92 cm, bulu berwarna putih bercampur abu - abu, dan sedikit hitam. Pada burung yang dewasa tampak ciri garis mata, jambul, bahu, bulu terbang, dan dua buah garis di dada berwarna hitam, sedangkan pada bagian dada, kepala, leher, dan punggungnya berwarna putih, dengan coretan ke bawah, bagian bulu yang lain berwarna abu - abu. Perbedaannya dengan burung yang masih muda adalah pada kepala yang berwarna lebih abu - abu dan tidak tampak warna hitam. Warna iris matanya kuning, paruh kuning agak kehijauan dan kaki kehitaman.

Habitat dan Kebiasaan
Cangak abu menyukai habitat lahan basah yang tersebar di seluruh sunda besar. Umumnya tersebar di daerah pesisir pantai, tetapi terkadang juga di temukan pada danau - danau di pedalaman hingga ketinggian 900 m diatas permukaan laut.

Di pulau Kalimantan diduga hanya sebagai burung pengunjung.

Pemburu yang menyukai hidup menyendiri di air dangkal, mencari makanan dengan cara menyusurkan kepala. Berdiri hanya dengan satu kaki ketika menunggu ikan, inverteberata dan sebagian mamalia kecil yang lewat disekitarnya. Kepakan sayap yang berat terlihat saat terbang.

Beristirahat di tajuk pohon. Berbiak dalam sebuah koloni, sering juga bercampur dengan jenis kuntul, burung pecuk-ular dan burung paruh-sendok. Sarang koloni biasanya diletakkan di dekat perairan air tawar maupun asin. Dalam setiap periode berbiak menghasilkan telur hingga 4 butir, diletakkan pada sarang yang terbuat dari tumpukan ranting dan dibuat di puncak kanopi pohon yang paling tinggi. Burung cangak abu bersuara parau seperti angsa.

Kode Suara
Xeno-Canto XC334076

Perjumpaan
Burung cangak abu merupakan burung yang sangat besar, jika berdiri bersama burung kuntul – kuntul akan terlihat jelas perbedaannya, burung ini mempunyai besar tubuh yang hampir sama dengan burung cangak merah yang masih satu keluarga ardeidae.

Jumlah yang terlihat dalam lokasi paling banyak tercatat 4 ekor, seperti pada foto diatas pengamat dokumentasikan di areal seputaran bandara internasional lombok, bisa juga dijumpai di bendungan batujai dan juga di sekotong, namun jumlah nya tidak terlalu banyak.
LihatTutupKomentar