Bambangan Merah, Cinnamon Bittern, Ixobrychus cinnamomeus
Bambangan Merah
Cinnamon Bittern
Ixobrychus cinnamomeus (Gmelin, 1789)
Ciri Umum
Burung bambangan merah dewasa berukuran sedang dengan panjang sekitar 41 cm, warna bulunya merah kekuningan. Pada burung jantan tampak tubuh bagian atasnya berwarna coklat berangan, tubuh bagian bawah dan sisi tubuhnya merah kekuningan tua dengan pola garis tengah seperti coretan hitam dan coretan warna keputih - putihan di sisi leher. Pada burung betina bulu lebih coklat dan suram, tubuh bagian bawah pola bercoret - coret, bertopi hitam dan tubuh bagian atasnya tampak garis dan berbintik. Warna iris matanya kuning, paruh kuning dan kaki hijau.
Habitat dan Kebiasaan
Merupakan burung pemalu dan suka menyendiri, umum menetapi sawah dan rawa air tawar tersebar di seluruh Sunda Besar. Biasanya burung bambangan merah ini sebagian besar waktunya habis untuk bersembunyi diantara rumput gelagah yang tinggi di rawa rawa atau sawah. Burung ini sering terlihat terbang rendah di atas rawa - rawa pada waktu pagi atau sore saat kembali ke habitatnya.
Jika merasa terganggu, bambangan merah akan berusaha diam tidak bergerak untuk mengecoh penglihatan orang, dengan menegakkan lehernya lurus keatas. Sangat jarang sekali orang mengetahui keberadaannya.
makannya berupa serangga, ikan dan amphibi kecil, Dalam mencari makan burung ini lebih aktif di malam hari daripada di siang hari.
Sarangnya diletakan tersembunyi ditengah rumpun gelagah yang tinggi. Berkembang biak mulai bulan Oktober hingga bulan Juni dan menghasilkan telur sekitar 4 butir berwarna putih berbintik coklat
Kode Suara
Xeno-canto XC127482
Perjumpaan
Agak sulit untuk mengamati bambangan merah karena burung ini senang sekali duduk diam di antara rimbunan gelagah dalam waktu yang lama, atau tampak berdiri diam dengan paruh menunjuk ke arah angkasa, sehingga dari kejauhan akan tampak seperti daun kering. Sering pengamat jumpai burung ini bersama dengan burung blekok sawah dan burung dari family rallidae.
Sangat berbeda dengan burung cangak lainnya yang secara umum tinggal di atas pohon untuk beristirahat, burung ini lebih senang bersarang di dekat permukaan tanah.
Hampir di setiap persawahan burung ini dapat ditemui, jumlahnya yang masih banyak menjelaskan populasinya yang masih terjaga, tidak seperti saudaranya bambangan kuning yang lebih sulit dijumpai.
Burung bambangan merah dewasa berukuran sedang dengan panjang sekitar 41 cm, warna bulunya merah kekuningan. Pada burung jantan tampak tubuh bagian atasnya berwarna coklat berangan, tubuh bagian bawah dan sisi tubuhnya merah kekuningan tua dengan pola garis tengah seperti coretan hitam dan coretan warna keputih - putihan di sisi leher. Pada burung betina bulu lebih coklat dan suram, tubuh bagian bawah pola bercoret - coret, bertopi hitam dan tubuh bagian atasnya tampak garis dan berbintik. Warna iris matanya kuning, paruh kuning dan kaki hijau.
Habitat dan Kebiasaan
Merupakan burung pemalu dan suka menyendiri, umum menetapi sawah dan rawa air tawar tersebar di seluruh Sunda Besar. Biasanya burung bambangan merah ini sebagian besar waktunya habis untuk bersembunyi diantara rumput gelagah yang tinggi di rawa rawa atau sawah. Burung ini sering terlihat terbang rendah di atas rawa - rawa pada waktu pagi atau sore saat kembali ke habitatnya.
Jika merasa terganggu, bambangan merah akan berusaha diam tidak bergerak untuk mengecoh penglihatan orang, dengan menegakkan lehernya lurus keatas. Sangat jarang sekali orang mengetahui keberadaannya.
makannya berupa serangga, ikan dan amphibi kecil, Dalam mencari makan burung ini lebih aktif di malam hari daripada di siang hari.
Sarangnya diletakan tersembunyi ditengah rumpun gelagah yang tinggi. Berkembang biak mulai bulan Oktober hingga bulan Juni dan menghasilkan telur sekitar 4 butir berwarna putih berbintik coklat
Kode Suara
Xeno-canto XC127482
Perjumpaan
Agak sulit untuk mengamati bambangan merah karena burung ini senang sekali duduk diam di antara rimbunan gelagah dalam waktu yang lama, atau tampak berdiri diam dengan paruh menunjuk ke arah angkasa, sehingga dari kejauhan akan tampak seperti daun kering. Sering pengamat jumpai burung ini bersama dengan burung blekok sawah dan burung dari family rallidae.
Sangat berbeda dengan burung cangak lainnya yang secara umum tinggal di atas pohon untuk beristirahat, burung ini lebih senang bersarang di dekat permukaan tanah.
Hampir di setiap persawahan burung ini dapat ditemui, jumlahnya yang masih banyak menjelaskan populasinya yang masih terjaga, tidak seperti saudaranya bambangan kuning yang lebih sulit dijumpai.