Perenjak Jawa, Bar-winged Prinia, Prinia familiaris
Perenjak Jawa
Bar-winged Prinia
Prinia familiaris (Horsfield, 1821)
Ciri Umum
Burung perenjak jawa dewasa berukuran kecil dengan panjang sekitar 13 cm, bulunya berwarna zaitun. Ekor panjang dengan garis pada sayap berwarna putih khas dan ujungnya berwarna hitam - putih. Tubuh dibagian atas berwarna coklat bercampur zaitun, pada tenggorokan dan didada tengah tampak putih. Sisi sebelah dada dan juga sisi tubuhnya berwarna abu - abu, sedangkan diperut dan tunggingnya berwarna kuning pucat. Warna iris matanya coklat, paruh bagian atas hitam, sedangkan paruh bawah kekuningan, kaki berwarna merah jambu.
Habitat dan Kebiasaan
Burung Perenjak Jawa (Prinia familiaris) adalah spesies burung dalam keluarga Cisticolidae. Burung endemik yang tersebar mulai dari pulau sumatera, jawa hingga bali, Menempati berbagai habitat mulai dari hutan mangrove, hutan sekunder, juga sering dijumpai di lingkungan seperti kebun dan taman sampai ketinggain 1500 m diatas permukaan laut, toleran terhadap manusia dan mudah beradaptasi dengan lingkungan dekat dengan manusia membuat populasinya masih terjaga.
Terdengar ramai dan kadang ditemukan dalam kelompok kecil. Berburu di sekitar permukaan tanah hingga puncak pohon, memakan serangga dengan memetik dari daun dan permukaan lainnya.
Selama musim tidak berbiak burung ini sering bergabung dengan kelompok lain dari spesiesnya, tetapi ketika berbiak menjadi sangat teritorial, musim berbiak sebagian besar terjadi pada bulan maret hingga bulan Juni, tetapi sering juga terjadi berbiak sepanjang tahun, menghasilkan hingga 4 buah telur. Bentuk sarangnya seperti kubah biasanya ditempatkan rendah dekat permukaan tanah.
Suara burung ini bernada tinggi terdengar seperti “chweet-chweet-chweet” keras dan berulang - ulang.
Kode Suara
Xeno-Canto XC31433
Perjumpaan
Burung perenjak jawa merupakan burung kecil dengan suara cukup merdu masih satu keluarga dengan burung cici padi, sering menjadi peliharaan di dalam sangkar, di lombok, burung ini tercatat sebagai burung lepasan, seperti pada foto diatas pengamat mendokumentasikannya di dekat perumahan di tengah kota mataram.
Jumlah yang terlihat sekitar 3 ekor saja, di lokasi pengamatan terlihat bergabung dengan jenis burung dari keluarga estrildidae seperti burung bondol haji dan bondol jawa.
Burung perenjak jawa dewasa berukuran kecil dengan panjang sekitar 13 cm, bulunya berwarna zaitun. Ekor panjang dengan garis pada sayap berwarna putih khas dan ujungnya berwarna hitam - putih. Tubuh dibagian atas berwarna coklat bercampur zaitun, pada tenggorokan dan didada tengah tampak putih. Sisi sebelah dada dan juga sisi tubuhnya berwarna abu - abu, sedangkan diperut dan tunggingnya berwarna kuning pucat. Warna iris matanya coklat, paruh bagian atas hitam, sedangkan paruh bawah kekuningan, kaki berwarna merah jambu.
Habitat dan Kebiasaan
Burung Perenjak Jawa (Prinia familiaris) adalah spesies burung dalam keluarga Cisticolidae. Burung endemik yang tersebar mulai dari pulau sumatera, jawa hingga bali, Menempati berbagai habitat mulai dari hutan mangrove, hutan sekunder, juga sering dijumpai di lingkungan seperti kebun dan taman sampai ketinggain 1500 m diatas permukaan laut, toleran terhadap manusia dan mudah beradaptasi dengan lingkungan dekat dengan manusia membuat populasinya masih terjaga.
Terdengar ramai dan kadang ditemukan dalam kelompok kecil. Berburu di sekitar permukaan tanah hingga puncak pohon, memakan serangga dengan memetik dari daun dan permukaan lainnya.
Selama musim tidak berbiak burung ini sering bergabung dengan kelompok lain dari spesiesnya, tetapi ketika berbiak menjadi sangat teritorial, musim berbiak sebagian besar terjadi pada bulan maret hingga bulan Juni, tetapi sering juga terjadi berbiak sepanjang tahun, menghasilkan hingga 4 buah telur. Bentuk sarangnya seperti kubah biasanya ditempatkan rendah dekat permukaan tanah.
Suara burung ini bernada tinggi terdengar seperti “chweet-chweet-chweet” keras dan berulang - ulang.
Kode Suara
Xeno-Canto XC31433
Perjumpaan
Burung perenjak jawa merupakan burung kecil dengan suara cukup merdu masih satu keluarga dengan burung cici padi, sering menjadi peliharaan di dalam sangkar, di lombok, burung ini tercatat sebagai burung lepasan, seperti pada foto diatas pengamat mendokumentasikannya di dekat perumahan di tengah kota mataram.
Jumlah yang terlihat sekitar 3 ekor saja, di lokasi pengamatan terlihat bergabung dengan jenis burung dari keluarga estrildidae seperti burung bondol haji dan bondol jawa.