Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Burung-gereja Erasia, Eurasian Tree Sparrow, Passer montanus




Burung-gereja Erasia
Eurasian Tree Sparrow
Passer montanus (Linnaeus, 1758)

Ciri Umum
Burung-gereja erasia dewasa berukuran kecil dengan panjang sekitar14 cm, bulu dominan berwana cokelat. Mahkota tampak berwarna coklat berangan, pada dagu, bercak pipi, tenggorokan, dan setrip pada matanya berwarna hitam sedangkan tubuh bagian bawah berwarna kuning tua sedikit keabu – abuan, dan tubuh bagian atas tampak berbintik - bintik cokelat ada tanda hitam dan putih.

Pada burung-gereja erasia yang masih muda warnanya tampak lebih pucat dengan tanda khas yang terlihat kurang jelas. Warna iris matanya coklat dengan paruh abu – abu serta berkaki cokelat.

Habitat dan Kebiasaan
Burung-gereja erasia umum tersebar sangat luas dari benua Eropa hingga ke Asia Tenggara termasuk erasia dan india, menghuni daerah pemukian dan perkotaan dalam jumlah yang sangat besar.

Suaranya terdengar seperti cicitan ramai dengan nada - nada ocehan yang cepat.

Burung yang sangat mudah sekali dijumpai di daerah bangunan perkotaan dan pedesaan, terutama sekali disekitar lokasi yang dekat dengan tempat penggilingan padi hingga sampai dengan ketinggian 1500 m diatas permukaan laut.

Hidupnya sering berkelompok pada bangunan – bangunan disekitar permukiman manusia. Mencari makan di permukaan tanah dan lahan – lahan pertanian, memakan biji - biji dan umumnya memakan beras.

Burung ini merupakan hasil intoduksi yang sangat besar atau migrasi yang baru terdapat di sepanjang negara Filipina dan Indonesia sampai benua Australia dan Kepulauan di Pasifik. Perkembangbiakan burung yang terlalu cepat terkadang mengganggu populasi burung penetap dalam persaingan makan dan habitat.

Kode Suara
Xeno-canto XC68989

Perjumpaan
Burung-gereja erasia sangat mudah dijumpai dimanapun didaerah lombok ini, baik di perkotaan maupun perkampungan penduduk. Adaptasi yang sangat baik dan perkembangbiakan yang cepat mengakibatkan jumlahnya sudah terlalu banyak.

Seperti pada foto diatas, pengamat mendokumentasikannya di depan rumah saja tanpa harus menuju lokasi – lokasi khusus di pulau lombok ini.

Tampak burung lebih sering terlihat bertengger dan bersarang di bangunan daripada di tajuk pohon. Keberadaannya yang banyak sering dipandang sebelah mata oleh kebanyakan pengamat.