Cabak Kota, Savannah Nightjar, Caprimulgus affinis
Cabak Kota
Savannah Nightjar
Caprimulgus affinis (Horsfield, 1821)
Ciri Umum
Burung cabak kota dewasa berukuran agak kecil dengan panjang sekitar 21 cm, warna bulunya seragam. Pada burung berjenis kelamin jantan tampak mempunyai bulu ekor paling luar berwarna putih yang khas. Garis putih di tenggorokan terbagi menjadi dua bercak di samping dan juga terdapat bercak putih di sayap. Sedangkan pada burung yang betina warna bulu tampak lebih kemerahan seperti bata dan tanpa ada tanda putih di ekornya. Warna iris matanya coklat, paruh berwarna hitam, kaki merah buram.
Habitat dan Kebiasaan
Di kawasan Wallacea tercatat sebagai burung penetap yang sangat umum. Menghuni padang rumput, hutan terbuka, lahan budidaya, dan lain - lain. Sering berdiam di dataran yang kering dan terbuka, dekat pantai, termasuk juga di perkotaan. Di Lombok merupakan jenis cabak yang paling sering ditemukan.
Pada petang dan dini hari mulai terbang berputar - putar sambil bersuara tinggi "cwuirp" berulang - ulang terus menerus secara teratur. Sangat tertarik dengan lampu -lampu kota karena serangga yang beterbangan di sekitar lampu adalah mangsa utamanya. Kebiasaan berburunya dengan cara menyambar serangga diangkasa. Kemudian pada siang hari burung cabak kota tampak berbaring diam di atas tanah atau pada atap – atap gedung atau rumah yang rata di pemukiman penduduk.
Burung ini berbiak sekitar bulan Mei hingga bulan desember setiap tahunnya. Dalam sekali periode berbiak menghasilkan hingga dua butir telur berwarna kuning tua dengan corak bintik – bintik dan garis coklat, telurnya diletakkan begitu saja pada cekungan tanah yang sedikit digaruk tanpa ada bahan sarang apapun.
Kode Suara
Xeno-canto XC36986
Burung cabak kota dewasa berukuran agak kecil dengan panjang sekitar 21 cm, warna bulunya seragam. Pada burung berjenis kelamin jantan tampak mempunyai bulu ekor paling luar berwarna putih yang khas. Garis putih di tenggorokan terbagi menjadi dua bercak di samping dan juga terdapat bercak putih di sayap. Sedangkan pada burung yang betina warna bulu tampak lebih kemerahan seperti bata dan tanpa ada tanda putih di ekornya. Warna iris matanya coklat, paruh berwarna hitam, kaki merah buram.
Habitat dan Kebiasaan
Di kawasan Wallacea tercatat sebagai burung penetap yang sangat umum. Menghuni padang rumput, hutan terbuka, lahan budidaya, dan lain - lain. Sering berdiam di dataran yang kering dan terbuka, dekat pantai, termasuk juga di perkotaan. Di Lombok merupakan jenis cabak yang paling sering ditemukan.
Pada petang dan dini hari mulai terbang berputar - putar sambil bersuara tinggi "cwuirp" berulang - ulang terus menerus secara teratur. Sangat tertarik dengan lampu -lampu kota karena serangga yang beterbangan di sekitar lampu adalah mangsa utamanya. Kebiasaan berburunya dengan cara menyambar serangga diangkasa. Kemudian pada siang hari burung cabak kota tampak berbaring diam di atas tanah atau pada atap – atap gedung atau rumah yang rata di pemukiman penduduk.
Burung ini berbiak sekitar bulan Mei hingga bulan desember setiap tahunnya. Dalam sekali periode berbiak menghasilkan hingga dua butir telur berwarna kuning tua dengan corak bintik – bintik dan garis coklat, telurnya diletakkan begitu saja pada cekungan tanah yang sedikit digaruk tanpa ada bahan sarang apapun.
Kode Suara
Xeno-canto XC36986
Perjumpaan
Burung cabak kota sangat mudah dikenali dari suaranya yang khas pada saat matahari mulai terbenam hingga pagi hari. Namun untuk memotret sebaiknya menunggu siang hari saja saat burung sedang beristirahat karena jika malam akan kesulitan menemukan tempat bertenggernya, karena cenderung burung sangat aktif terbang daripada diam.
Burung ini sangat mudah di temui di daerah padang rumput yang luas dan terbuka, seperti pada foto diatas, pengamat menemukannya sedang beristirahat diatas sebuah batu di areal bandara internasional lombok, sekitar 15 ekor burung ini tercatat sedang beristirahat pada areal tersebut. Warna bulunya sangat baik tersamar dengan permukaan tanah, jadi pengamat sebaiknya menggunakan teropong dulu sebelum menentukan objek dokumentasinya.
Burung cabak kota sangat mudah dikenali dari suaranya yang khas pada saat matahari mulai terbenam hingga pagi hari. Namun untuk memotret sebaiknya menunggu siang hari saja saat burung sedang beristirahat karena jika malam akan kesulitan menemukan tempat bertenggernya, karena cenderung burung sangat aktif terbang daripada diam.
Burung ini sangat mudah di temui di daerah padang rumput yang luas dan terbuka, seperti pada foto diatas, pengamat menemukannya sedang beristirahat diatas sebuah batu di areal bandara internasional lombok, sekitar 15 ekor burung ini tercatat sedang beristirahat pada areal tersebut. Warna bulunya sangat baik tersamar dengan permukaan tanah, jadi pengamat sebaiknya menggunakan teropong dulu sebelum menentukan objek dokumentasinya.